Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN1 Pangaribuan 2021/2022.Materi I "POTENSI"
Horas buat anak didik baru kami SMP N 1 Pangaribuan.
Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah
membantu kalian untuk mengembangkan
potensi yang ada pada diri kalian secara
optimal dan setiap manusia dianugerahi Tuhan Potensi dan terdapat keragaman
atau perbedaan/keragamannya baik dalam jenis potensi maupun kualiatas potensi.
Dengan memahami potensi yang ada pada diri
kalian, kami/guru dapat memberi gambaran yang tepat tentang kekuatan dan
kelemahan, kelebihan dan kekurangan pada diri kalian, serta dapat mengetahui
potensi yang perlu ditingkatkan dan kelemahan yang perlu diminimalisasi. Dengan
demikian, kami/guru dapat merencanakan pembelajaran yang tepat, kreatif, dan
efektif agar kalian mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya.
Sudah taukah anak didik kami SMP N 1
Pangaribuan Pengertian Potensi?
Kalau belum, bacalah di bawah ini.
Potensi adalah kemampuan yang masih
terkandung dalam diri peserta didik yang diperoleh secara herediter
(pembawaan). Menurut Syaodih (2007:159) kecakapan potensial merupakan
kecakapan-kecakapan yang masih tersembunyi, masih kuncup belum terwujudkan, dan
merupakan kecakapan yang dibawa dari kelahiran. Dengan demikian potensi
merupakan modal dan sekaligus batas-batas bagi perkembangan kecakapan nyata
atau hasil belajar. Peserta didik yang memiliki potensi yang tinggi
memungkinkan memiliki prestasi yang tinggi pula, tapi tidak mungkin prestasinya
melebihi potensinya. Melalui proses belajar atau pengaruh lingkungan, maka
potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kecakapan
nyata dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku.
Nah selanjutnya ternyata Potensi itu ada
jenisnya.
Potensi dibedakan menjadi potensi fisik dan potensi psikologis (Desmita, 2014:40). Potensi psikologis berkaitan
dengan kecerdasan atau inteligensi (intelligence), bakat (aptitude),
dan kreativitas. Kecerdasan diantaranya adalah kecerdasan umum (kemampuan
intelektual) dan kecerdasan majemuk. Bakat terbagi menjadi bakat sekolah
(scholastic aptitude) dan bakat dalam pekerjaan (vocational aptitude).
1)
Potensi Fisik
Potensi
fisik berkaitan dengan kondisi dan kesehatan tubuh,
ketahanan dan kekuatan tubuh,
serta kecakapan motorik (Desmita,2014:53). Ada di antara individu yang memiliki
potensi fisik yang luar biasa, mampu membuat gerakan fisik yang efektif dan
efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Menurut Gardner (Syaodih,
2007:95) individu yang memiliki kecerdasan kinestetis, berbakat dalam bidang
fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat, selalu menunjukkan permainan
yang baik, atau individu yang berbakat dalam seni tari mampu menguasai
gerakan-gerakan yang indah dan lentur.
2) Potensi Psikologis
Potensi Psikologis ada 4 (empat) bagian
a)
Potensi Kecerdasan Umum
Kecerdasan umum (general intelligence) atau
kemampuan intelektual merupakan kemampuan mental umum yang mendasari
kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif (Gunawan, 2006:218) . Kemampuan
umum dikaitkan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah, berpikir abstrak,
keahlian dalam pembelajaran. Menurut Syaodih (2007:256) seseorang yang memiliki
kecerdasan yang tinggi maka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengenal,
menerima, dan memahami pengetahuan, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan
masalah, membaca, menulis, serta mengingat fakta. Inteligensi atau kemampuan
intelektual merupakan potensi bawaan (potential ability) yang dikaitkan dengan
keberhasilan peserta didik dalam bidang akademik di sekolah. Peserta didik yang
memiliki intelektual tinggi atau IQ nya (tingkat intelegensi) tinggi diprediksi
akan memiliki prestasi belajar yang tinggi pula, dan sebaliknya.
b)
Kecerdasan Majemuk
Menurut Gardner (Syaodih, 2011:95) tingkat
inteligensi atau IQ bukan satu- satunya kecerdasan yang dapat meramalkan
kesuksesan, akan tetapi ada kecerdasan dalam spektrum yang lebih luas yaitu
kecerdasan majemuk (multiple intelligentce). Dalam diri anak terdapat berbagai
potensi atau kecerdasan majemuk. Menurut Gardner setiap anak memiliki kecenderungan
dari delapan kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda.
• Kecerdasan
bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata,
menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks (penulis,
ahli bahasa, sastrawan, jurnalis, orator, penyiar adalah orang-orang yang
memiliki inteligensi linguistik yang tinggi.
• Kecerdasan
matematika - logis (logical-mathematical intelligence), kecakapan untuk
menyelesaikan operasi matematika (para ilmuwan, ahli matematis, akuntan,
insinyur, pemrogram komputer).
• Kecerdasan spasial–visual (visual-spatial intelligence), kecakapan
berpikir dalam ruang tiga dimensi (pilot, nakhoda, astronot, pelukis,
arsitek, dll.)
• Kecerdasan
kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence). Kecakapan melakukan
gerakan dan keterampilan-kecekatan fisik (olahragawan, penari, pencipta tari,
perajin profesional, dokter bedah).
• Kecerdasan
musik (musical intelligence). Kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai
musik, sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada, (komposer,
musisi, kritikus musik, penyanyi, pengamat musik).
• Kecerdasan hubungan
sosial (interpersonal intelligence). Kecakapan memahami dan merespon serta
berinteraksi dengan orang lain secara efektif (guru, konselor, pekerja sosial,
aktor, pimpinan masyarakat, politikus)
• Kecerdasan
intrapersonal (intrapersonal intelligence). Kecakapan mengenali dan memahami
diri serta menata diri sendiri secara efektif (agamawan, psikolog, psikiater, filsuf).
• Kecerdasan
naturalis adalah kecakapan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan
bagian lain dari alam semesta
(petani, ahli botani,
arkeolog, antropolog, ahli ekologi, ahli tanah,atau pecinta lingkungan).
Konsep kecerdasan majemuk bukanlah hal
baru, ahli-ahli lain menyebutnya sebagai bakat atau aptitude. Dalam pandangan Gardner tidak ada manusia bodoh, terutama jika individu diberikan
rangsangan yang tepat. Setiap peserta didik memiliki tingkat kecerdasan yang
berbeda-beda dari 8 kecerdasan majemuk.
c)
Bakat
Bakat merupakan kecakapan dasar atau suatu
potensi yang merupakan pembawaan untuk memperoleh suatu pengetahuan atau
keterampilan pada bidang tertentu. Setiap individu memiliki bakat hanya berbeda
baik dalam derajat maupun jenisnya. Bakat dapat dikelompokkan menjadi bakat
bilangan, bakat bahasa, bakat tilikan ruang, tilikan hubungan sosial, dan bakat
gerak motoris (Makmun, 2009:55). Pembagian jenis bakat mungkin dikaitkan dengan
bidang studi atau bakat sekolah (scholastic aptitude) atau bidang pekerjaan
(vocational aptitude). Bakat sekolah berkaitan dengan kemampuan penguasaan
ilmu, penguasaan mata pelajaran, seperti bakat matematika, bahasa, fisika,
sejarah, IPS, olah raga, musik, menggambar dan keterampilan. Bakat pekerjaan
berkaitan dengan penguasaan bidang pekerjaan seperti bidang teknik, pertanian,
dan ekonomi.
d)
Kreativitas
Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan manusia . Dengan kreativitas individu dapat mencapai keberhasilan dan kebahagiaan. Orang kreatif adalah orang yang unggul, terus belajar, dan membuat kreasi. Setiap orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam derajat yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar