"Disiplin Positif"
PIDATO
PEMBINA UPACARA PADA UPACARA PENAIKAN
BENDERA
SMP NEGERI
1 PANGARIBUAN
Senin, 29
Agustus 2022
Oleh: Bapak JM Sihotang
Puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasih karunia
serta penyertaan-Nya kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberikan
kesempatan berkumpul kembali di sekolah yang kita cintai ini, melakukan Upacara
Bendera untuk mengawali segala kegiatan kita selama satu minggu ke depan.
Bapak/Ibu Guru dan
siswa kami sekalian, pada kesempatan ini saya akan mencoba memaparkan sesuatu
yang saya anggap sangat penting kita sadari baik sebagai individu maupun
sebagai warga sekolah bahkan sebagai warga masyarakat sekaligus warga Negara,
yaitu Disiplin Positif.
Anak-anak kami sekalian, ketika mendengar kata
“disiplin”, apa yang terbayang di benakmu? Apa yang terlintas di pikiranmu?
Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur,
dan kepatuhan pada peraturan. Kata
“disiplin” juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda,
karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman,
justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak
digunakan sama sekali. Dalam budaya
kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang
pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung menghubungkan kata
‘disiplin’ dengan ketidaknyamanan.
1. 1. Untuk
menghindari ketidaknyamanan atau
hukuman
Ini adalah tingkat terendah dari
motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk
menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi
apabila saya tidak melakukannya? Pada tingkat motivasi ini, seseorang melakukan
sesuatu hanya untuk menghindari hukuman. Misalnya: seorang karyawan berusaha
hadir tepat waktu, hanya untuk menghindari teguran dati atasannya. Seorang
murid berusaha perpakaian rapi hanya untuk menghindari hukuman dari guru.
Seorang murid berusaha menyelesaikan PR-nya, hanya agar tidak disuruh berdiri
di depan kelas. Efeknya adalah; apabila tidak ada hukuman, dia tidak tergerak
untuk berbuat hal-hal yang baik tersebut.
2. 2.Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
dari orang lain.
Satu tingkat di atas motivasi yang
pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan
apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan
pujian dari orang lain. Misalnya: Seorang karyawan berusaha untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya tepat waktu, dengan harapan mendapatkan promosi jabatan yang
lebih tinggi. Seorang murid berusaha memperoleh nilai yang tinggi dengan
harapan mendapatkan hadiah dari guru. Efeknya adalah, jika hasil kerjanya tidak
diberi imbalan penghargaan atau hadiah, dia tidak akan berbuat yang terbaik.
3. 3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Orang dengan motivasi ini akan
bertanya, akan menjadi orang yang seperti apakah saya bila saya melakukannya?. Mereka melakukan
sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya
karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini
baik. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif
karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.
Misalnya: seorang karyawan
berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya tepat waktu, karena dia yakin bahwa dia
akan hidup bahagia dan sejahtera dari pekerjaannya. Seorang murid berusaha
mematuhi segala peraturan dan tata tertib sekolah, karena dia yakin itu adalah
demi kebaikannya sendiri dan itu adalah bagian dari upaya mempersiapkan diri
menghadapi masa depan yang cemerlang.
Intinya, setiap individu melakukan
disiplin itu sendiri atas kesadaran dari diri sendiri, bukan karena diatur atau
dipaksa oleh pihak lain.
Kiranya kita semua berusaya menjadi individu yang
memiliki disiplin positif, yang bersumber dari dalam diri kita sendiri,
sehingga kita akan bisa meraih
kemerdekaan dan kebahagian dalam setiap pekerjaan yang kita geluti, baik
sebagai pelajar, sebagai guru dan
profesi lainnya.
Demikian yang bisa
saya sampaikan, terimakasih. Horas!
Komentar
Posting Komentar